Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Untuk Wanita Dalam Doa

Untuk wanita yang sedang menikmati malamnya, sebagai wanita yang terlelap dalam lelah.. Hari menjadi terlalu sempit untukmu, memaksamu untuk bergerak cepat dan gesit. Sesekali harus menaikan nada agar mendapat bantuan. Pagimu habis dengan kalimat "Lapar" tanpa "Terimakasih" . Siangmu terik, membuat keringat itu meluncur bebas di wajah yang sedikit demi sedikit termakan oleh usia. Senjamu menjadi sangat cepat, istirahatmu bagai suatu tambahan, bukan lagi kebutuhan. Malammu sungguh melelahkan, meski tanpa "Terimakasih"  Untuk wanita yang merindu, sebagai penyendiri kala malam.. Sebagai wanita yang merangkap dua peran, saat laki-lakimu mempertanggung jawabkan perannya sendiri. Kau di rumah, dimana peran itu kau jalankan sekaligus. Tak sedikitpun lelah tersirat di wajahmu, namun wajahmu selalu menyiratkan kerinduan, rindu akan kehangatan berdua. Keyakinanmu besar, percayamu hebat, mengucap sabar untuk diri sendiri. Untuk wanita yang tak kenal ...

Dari Hujan untuk Butirannya.

"Rencana Tuhan pasti lebih indah" Aku percaya, takdir oleh Tuhan pasti akan lebih indah daripada apa yang terbayangkan, karena akan selalu bermuara pada bahagia. Meski harus melalui jalan cerita yang keras atau deras atau malah tenang, iya aku percaya. Kita ini seperti butiran air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, jatuh secara bersamaan, menjadi butiran yang berbeda, entah mengalir, meresap, terperangkap, atau masih mengudara, dan mengalir ke aliran yang berbeda antara kamu dan aku. Sudah sewajarnya butiran air itu mengalir, dan bertemu di satu muara yang sama. Entah butiran itu sudah melewati aliran yang deras ataupun tenang entah itu perjalananmu atau malah itu perjalananku. Mungkin sudah membeku di kutub yang berbeda antara kamu dan aku. Atau malah sudah menguap lagi. Menjadi cerita baru yang lebih indah. Bukankah, kita pernah berfikir akan dalam satu aliran dalam tenang, tetapi kita salah, ternyata lagi-lagi "Rencana Tuhan pasti lebih indah" ....

Terlalu..

Terlalu banyak yang tak bisa tersampaikan melalui ucapan, terlalu banyak yang tak ku yakini namun bisa kurasakan olehku sendiri. Mengais keyakinan demi keyakinan melalui banyak kejadian bukan hal mudah ketika semua tak bisa dipercayakan. Karena pada dasarnya Cinta itu meyakini bukan hanya merasakan, jadi apa yang kamu rasakan ketika tak meyakini perasaanmu sendiri, hanya keraguan atas diri mereka. Terlalu banyak hal yang kulihat, hingga aku tak mampu lagi membedakan mana yang harus kupercaya atau malah harus kuragukan. Bukan karena tidak mengerti teori mencinta, hanya saja ini semua tidak berjalan sesuai keinginan, tidak sesuai harapan, dan membuat harapan itu berpulang sia-sia.. Terlalu banyak ingin yang tidak sejalan senyata dengan kenyataan yang ada, memperkeras hati, menutup mata dan telinga, bertahan di ke-egoisan. Membiarkan diri terbawa oleh perasaan, yang justru membawa pada pesakitan, membiarkan ke-egoisan menguasai diri, sampai hilang kendali, sampai melupakan bagaimana ...

Aku tetap Aku

Aku adalah aku, dan akan tetap menjadi aku, meskipun tak kau minta. Kamu bukan lagi kamu, karena kamu memilih jalan yang berbeda ketika berada di persimpangan. Tanpa harus aku sarankan kamu pasti sudah melakukannya, tanpa perlu kuberi aba-aba lagi. Katamu dunia ini terlalu sempit untuk tidak saling bertegur sapa lagi, berharap agar aku bisa bertahan meski namaku tak pernah kau sebut lagi dalam sela doamu pada Tuhan. Katamu, aku harus bisa menjalani hidupku sendiri. Tanpa harus memikirkan kamu. Begitu juga kamu, yang akan memilih pergi dan tidak memikirkan perasaanku lagi, yang katamu hanya sementara. Aku adalah aku, dan akan tetap begitu, meski aku tahu bertahan dipesakitan bukanlah satu-satunya pilihan, aku bisa pergi menjadi aku yang baru, aku bisa berlari menjadi aku yang baru. Namun, Aku akan tetap aku, meskipun kamu memohon aku untuk menjadi oranglain. Maaf. Bertahanku untuk menjadi aku yang lebih baik, yang lebih akan kamu cintai nantinya. Karena aku tahu, cinta it...

Bye.

Semoga kamu baik-baik saja, Semoga kamu tidak sakit, Semooga kamu bahagia, dan, Semoga kamu tidak melupakanku seutuhnya. Cinta yang lama hadir untuk diperbarui, ya memang cinta ini tidak pernah hilang sejak saat itu, saat dimana cinta benar-benar tahu mengapa cinta harus mencinta. dan dimana, saat perasaan saling mengerti meski harus tersakiti. Namun, inilah cinta meski iya tahu seberapa cinta itu hadir tetap saja jenuh selalu menjadi salah satu alasan untuk saling meninggalkan. Menyedihkan ketika cinta itu menyerah untuk satu dan yang lain, dan ketika cinta tak lagi saling mengenal.  Aku masih mampu berharap, meski terkadang tak sebanding dengan kenyataan. Aku masih mampu menunggu, tapi itu akan terjadi ketika kau yang meminta. Mungkin memang sudah sepantasnya apa yang bukan milikku harus pergi, meski tanpa alasan yang jelas, iyakan Cinta? Dan, satu lagi. Seharusnya kita tau, orang yang pernah meninggalkan atau kehilangan tidak akan pernah merasa sama seperti dulu lag...

Memilih

Dihadapkan lagi dengan dua pilihan, dengan orang yang berbeda, kemampuan yang berbeda, dan kelamahan masing-masing. Aku selalu dihadapkan dengan pilihan yang sama-sama menawarkan kebahagiaan dengan cara yang berbeda. Namun, memiliki kelemahan yang berbeda pula saat mereka menjalankan tawaran kebahagian itu. Aku mengerti, sungguh, hati tak akan pernah bisa dimiliki oleh dua orang sekaligus. Aku juga mengerti, setiap hati selalu memiliki caranya sendiri untuk selalu menjaga satu sama lain, meski harus merasa tersakiti sendiri, berdua, atau hanya hati yang lain.  Bahagiaku, kamu, dan dia berbeda kan? lalu apalagi yang harus dipermasalahkan? Hati ini milik siapa? Iya? Hati ini selalu milik kalian, namun di ruang yang berbeda. Harus ada yang aku lepaskan, namun perlahan hanya agar aku yang merasa tersakiti. Jika kalian berkata ini tidak adil, kalian benar. Aku tidak akan pernah berlaku adil ketika kalian benar-benar berada disisiku, karna aku merasakan bahagia yang berbeda, diwaktu...