Aku tetap Aku
Aku adalah aku, dan akan tetap menjadi aku, meskipun tak kau minta. Kamu bukan lagi kamu, karena kamu memilih jalan yang berbeda ketika berada di persimpangan. Tanpa harus aku sarankan kamu pasti sudah melakukannya, tanpa perlu kuberi aba-aba lagi.
Katamu dunia ini terlalu sempit untuk tidak saling bertegur sapa lagi, berharap agar aku bisa bertahan meski namaku tak pernah kau sebut lagi dalam sela doamu pada Tuhan.
Katamu, aku harus bisa menjalani hidupku sendiri. Tanpa harus memikirkan kamu. Begitu juga kamu, yang akan memilih pergi dan tidak memikirkan perasaanku lagi, yang katamu hanya sementara.
Aku adalah aku, dan akan tetap begitu, meski aku tahu bertahan dipesakitan bukanlah satu-satunya pilihan, aku bisa pergi menjadi aku yang baru, aku bisa berlari menjadi aku yang baru. Namun, Aku akan tetap aku, meskipun kamu memohon aku untuk menjadi oranglain.
Maaf.
Bertahanku untuk menjadi aku yang lebih baik, yang lebih akan kamu cintai nantinya.
Karena aku tahu, cinta itu akan melihat meski tak memiliki mata. akan mendengar meski tak memiliki teling, karena cinta bukanlah oranglain.
Katamu, aku harus bisa menjalani hidupku sendiri. Tanpa harus memikirkan kamu. Begitu juga kamu, yang akan memilih pergi dan tidak memikirkan perasaanku lagi, yang katamu hanya sementara.
Aku adalah aku, dan akan tetap begitu, meski aku tahu bertahan dipesakitan bukanlah satu-satunya pilihan, aku bisa pergi menjadi aku yang baru, aku bisa berlari menjadi aku yang baru. Namun, Aku akan tetap aku, meskipun kamu memohon aku untuk menjadi oranglain.
Maaf.
Bertahanku untuk menjadi aku yang lebih baik, yang lebih akan kamu cintai nantinya.
Karena aku tahu, cinta itu akan melihat meski tak memiliki mata. akan mendengar meski tak memiliki teling, karena cinta bukanlah oranglain.
Komentar
Posting Komentar