Penggemar Rahasiamu
Akhir-akhir sering kali menjadi peramal cuaca, menyesuaikan perasaan dengan cuaca hari ini. Entah kebetulan atau memang aku pemegang kuasa langit akhi-akhir ini. Atau, ada kamu dibalik semua ini? Bisa.
Terhitung 10 hari menjalani masa putih abu-abuku, tidak ada yang benar-benar membuatku terpaku dan berdiam lebih lama di tempat paling membosankan itu. Sampai aku mendapati sosokmu lagi, entah kamu benar-benar dingin atau memang aku yang tak pernah benar-benar peduli. Ini kisah pertamaku di putih abu-abu, dengan kamu didalamnya. Cukup untuk memberi warna yang terkadang memucat, memberi warna pelangi hingga semua terasa berarti. Kamu juga yang membuat ekor mataku bekerja lebih baik, karena setiap kali aku harus mencuri-curi hanya melalui ekor mata. Karena tertangkap olehmu salah satu kekuatan bagiku untuk tetap tersenyum kegirangan tanpa alasan yang jelas, kamu berhasil!.
Laki-laki dengan postur tubuh lebih tinggi daripada aku, senyumnya yang memiliki berjuta arti walau hanya dengan satu alasan kamu tersenyum, dengan cara bicara yang tertata rapi, berpola pikir yang menarik, meski terkadang membuat perasaan dongkol. Kamu menarik, indah, menyenangkan, pantas kamu bisa menjadi cerita perdanaku dimasa putih abu-abuku yang masih sedini ini.
Ada banyak hal yang harus aku simpan untuk sendiri, banyak yang harus ku bagi dengan diriku sendiri. Meski aku berteriak kamu hanya akan melihatku diam, meski aku melompat kamu hanya akan melihatku duduk manis, meski aku menyanyikan banyak lagu tentangmu kamu hanya akan melihatku bergumam, meski aku tertawa karena ulahmu kamu hanya akan melihatku tersenyum kecil, meski aku menyimpan banyak rindu kamu hanya akan menerima "Hey" dihandphone dariku. Meski aku menangis karena melihat tawamu dengan orang lain kamu hanya akan melihatku pura-pura tidak tahu.
Menjadi penggemar rahasia tak pernah semudah melihat senyummu, yang sederhana namun membekas.
Komentar
Posting Komentar