untitle

Lembaran sapaan yang sudah menumpuk dan mulai usang. Tidak disetorkan juga pada si penagih? mm..mungkin bukan penagih, lebih tepatnya pembuang. Sudah terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia untuk merawat para lembar ini, untuk menjaga agar tetap hangat dengan setiap rindu disetiap kata didalamnya. Sudah terlalu banyak kejadian yang kulupakan, padahal ingin ku ceritakan. Sudah terlalu lama berdiam dalam rindu tanpa helaan rindumu. 

Lagu aliran apa yang sedang kamu putar berkali-kali tanpa bosan sebelum kamu menemukan lagu lain? Kegiatan apa yang membuat mataku tak bisa mendapati sosokmu lagi? Andai, mata ini bisa berbinar lagi seperti saat melihatmu. Andai, merindumu masih se-halal dulu. Bagaimana jika aku menghalalkan 'sendiri' ? Terdengar licik, namun jika bisa.... aku akan berdosa.

Kamu lebih dari kafein didalam kopi yang selalu kunikmati di pagi hari. Kamu candu yang memenuhi rongga dada ini, memenuhi pikiranku dengan sosokmu yang tak mampu kudapati dengan mataku sendiri, melainkan melalui teman-temanmu. 

hmm.. Lelah ini selalu meminta untuk dipikirkan. Lelah ini selalu mengemis untuk tidak pernah digantikan. Lelah ini selalu menatap sinis pada semangat dalam diri karna terkuatkan oleh rindu. Rindu karnamu, Rindu ingin dirindukan~

now playing - Payphone
by Maroon 5

If happy ever after did exist, I would still be holding you like this
All those fairy tales are full of it, one more stupid love song I'll be sick

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedang apa?

Seharusnya

Begitu saja