Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Untitled

I remember all those late night conversations, and on my worst days I miss you. It hits me at the most random times, like when I walk out of the house in the morning, or when I see a jeep, or when the midnight air creeps through my window . I said, and I can't help but be mad at myself for pushing you away.

Senja Berselimut Hujan

Senja yang menyedihkan sekaligus romantis. Hujan memberikan taburan romantisme disetiap tetesnya, tapi senja memberikan sedikit kesedihan, kesedihan karna artinya libur hari Sabtu tinggal beberapa jam lagi. Sudahlah, memang bukan jatahku bersantai lebih lama.  Akhir-akhir ini senja di akhir November selalu berselimut hujan, bagaimana keadaanmu? Jangan berselimut hujan, rasanya akan sangat menusuk walau sesekali melegakan. Hujan di senja yang pilu ini, lagi-lagi mendongeng sebuah cerita cinta yang romantis. Tentang kamu dan dia? atau tentang kita? atau tentang mereka? entahlah.  Aku hanya diam dan terus melihat tetesan hujan yang nantinya akan menjadi genangan air yang becek, mereka seperti tidak mempunyai muara.Ke sungai? Kembali kelaut? dan kembali lagi menjadi uap? lalu awan? lalu menjadi awan mendung? lalu menjadi hujan? lalu menjadi genangan becek lagi? apa begitu seterusnya?. Jika iya, katakan cinta ini seperti siklus hujan.  Selimut ini masih mengambang ...

Mengapa Hujan?

Mengapa hujan? Kamu pernah bilang "Tampakkan wajahmu saat hujan deras, rasakan sensasi dari baunya" Benar saja, aku mempraktekkan. Sensasi yang begitu hebat, muncul dari setiap anak tulangku. Dingin namun mendamaikan. Mengapa hujan? Kamu pernah mempraktekan menembus hujan, membiarkan tulangmu mengilu biru. Kamu bilang hujan bercerita banyak tentangku padamu "Mereka bilang kamu imut banget, kata mereka juga kita pasangan yang cocok" aku menatap heran ke matamu "percaya deh sama aku"  Mengapa hujan? Mengapa hujan? Mengapa kamu? Mengapa kamu? Iya, kamu hanya pernah bilang. Meninggalkan secercah harapan, begitu saja. Kamu yang pergi begitu saja, mengapa kamu membuat aku cinta pada hujan? Aku membersihkan jalanan kota, tempat dimana kamu dulu mempraktekan aksi menembus hujan. Membersihkan untuk mencari-cari lagi sisa harapanmu, yang seharusnya tidak aku harapkan lagi. Mengapa hujan? Kamu sengaja ya? Sengaja meminta hujan agar datang saat kamu pergi,...

R

katamu aku ini berharga akan kau tatap walau aku tak menatapmu. Melihat masa depan yang tak dapat kau lihat, merasakan cinta yang belum tentu ini milikmu. bertahan dipesakitan karna diacuhkan, melawan rasa cemburu karna bertahan pada bukan siapa-siapa. Itu 6bulan yang lalu kan?6bulan yang lalu sejak kamu mengagumi sosokku yang seharusnya tidak kau kagumi, untuk jangka waktu yang cukup lama.  meyakinkan akan hadirmu, sosokmu yan membuat suara dipintuku, suara yang begitu keras, tanpa ampun. Harus ku akui, seperti ada bagianmu yang memaksaku untuk menyadari hadirmu, tanpa permisi penuh kelicikan.  Menemani sekalipun hadirmu hanya dianggap pelarian, tapi ketulusan itu semakin lama ada dan terus tumbuh menjadi sebuah sangga dihati yang mulai merapuh karna kehilangan.Berharap menjadi hal yang lebih berharga untuk dijaga, untuk dikasihi. Dan kau mendapatkannya.. Waktu takkan pernah membohongi hati yang sedang dilanda cinta dari sebuah kehancuran, takkan pernah kembali sekal...

Seharusnya

Sudah terhitung 5hari semenjak tidak ada lagi pertemanan tentang cinta. Aku bodoh, bodoh menyesalimu yang aku sendiri memintamu untuk pergi. Seharusnya aku menikmati setiap anak panah yang kau luncurkan dengan tepat, tepat di ulu hatiku. Seharusnya aku menikmati setiap ketidakpedulianmu itu. Seharusnya aku mau menahan pesakitan tanpa obat itu. Seharusnya..dan seterusnya ada tetap menjadi seharusnya. Merelakanmu, iya aku merelakan tapi aku tidak bisa berhenti mencari tau tentangmu, sekalipun itu bukan.urusanku lg. Terlebih lagi aku masih merasa sedih saat melihat kau senang bersama oranglain. Mungkin bagimu, kata oranglain perlu kamu garis bawahi. Seharusnya kita masih bisa tertawa bersama. Melihat lengkung tawamu yang menyenangkan, tante..izinkan aku menjaga anakmu selalu.. Seharusnya kita masih terbakar cemburu tapi mengungkapkan, bukan kepurapuraan. Seharusnya aku masih menunggumu untuk makan siang, seharusnya.. Seharusnya aku tidak berkata seharusnya.. Aku tidak pernah ber...