Duka Suka
Tuhan menuliskan, menggariskan, melukiskan, menggambarkan, me- untuk setiap kata kerja yang tak bisa kau tolak ataupun kau paksakan. Setiap takdir yang harus kau ridhai dengan ikhlas, kau jalani setiap langkah demi langkah dengan pijakan yang tertopang oleh sabarmu. Karena pada hakikatnya, manusia diciptakan untuk senang, luka, sabar, lalu bahagia.. Untuk setiap suka, yang menjadikannya melupa.. Mungkin aku yang terlalu melangkah jauh dari Tuhan, sehingga melupa untuk merasa cukup. Untuk setiap duka, yang menjadikannya tak berharga diri lagi.. Harga diriku dihadapan Tuhan seakan tak ada lagi, akulah pengemis kemurahan hati Tuhan. Untuk setiap ikhlass, yang menjadikannya dewasa. Dipaksa menjadi dewasa, dipaksa mengerti arti benar dan salah. Dalam sabar yang merindukan kelapangan dada. Untuk setiap senang, luka, sabar, yang menjadikannya bahagia.. Bahagia bukan lagi tentang aku yang memilikimu, atau aku yang menjadi hampir tak memiliki kekurangan. Baha...