apakah kamu..
Kicauan di dunia maya itu, semakin membuat rindu ini tak tertahankan, apalagi dengan hujan yang perlahan mulai merelaksasikan ingatanku, yang mulai dipaksa mengingat setiap detail lagi kenangan kita. Suara hujan yang mulai membasahi setiap kaca di rumah ini, memperkeras ingatanku, masih tentang kita lagi. Aku berdiam dipinggir jendela sambil menerka, apakah kamu merindu juga? Mungkin rindu ini sudah tak sehalal saat tanganmu masih mendekap erat tangan ini, menghangatkan setiap ruas-ruas jemari ini. Tak lagi halal seperti saat kecupanmu mendarat dengan indah di kening ini di senja dengan hujan yang mulai menyelimuti membawa hawa dingin, romantis rasanya ketika hangat dan dingin itu menjadi satu, diantara kita. Begitu bahagianya kita, masaku dan masamu. Kenangan ini seperti sebuah film dokumenter masa lalu, memaksa untuk diputar lagi, untuk selalu dikenang lagi. Aku berdiam dipinggir jendela sambil menerka, apakah kamu juga mengenang lagi? Rasanya seperti dipaksa, dimin...